Kenali Bruxism, Penyebab dan Cara Mengobati

Bruxism atau menggeretakkan gigi merupakan sebuah gangguan yang terjadi saat tidur, gangguan ini dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan gigi Anda karena bruxism membuat gigi saling menggesek dan beradu sehingga membuat gigi terkikis.

Bruxism ini juga mempengaruhi pergerakkan rahang Anda, ketika rahang bergerak maka gigi Anda mulai bergesekkan satu sama lain.

Orang yang mengalami bruxism tentunya tidak sadar mereka mengalami hal ini, karena bruxism terjadi saat seseorang sedang terlelap atau ketika seseorang sedang berada dalam tekanan dan tegang.

Bruxism sendiri lebih sering terjadi pada anak – anak, remaja hingga orang dewasa muda dibandingkan dengan orang dengan lanjut usia.

Penyebab Bruxism

Ada beberapa hal yang bisa memicu bruxism, seperti akibat rasa marah, cemas atau stres hingga takut dan tertekan akibat suatu kondisi yang sedang dialami.

Penyebab selanjutnya yaitu akibat gangguan tidur lain seperti sleep apnea atau mendengkur. Ketika seseorang mendengkur, pernapasan mereka terganggu dan resiko mengalami bruxism menjadi lebih tinggi.

Tidak hanya itu, gaya hidup juga bisa meningkatkan resiko bruxism, diantaranya konsumsi alkohol, merokok dan konsumsi kafein berlebihan.

Lebih lanjut, kondisi gigi Anda juga memicu bruxism, seperti gigi yang tanggal atau bengkok. Untuk itu jika Anda memiliki gigi yang tanggal, menggunakan gigi palsu adalah pilihan yang tepat. Sedangkan mengatasi gigi bengkok, Anda bisa menggunakan kawat gigi, invisalign dan metode lain yang memiliki fungsi serupa.

Gejala

Orang dengan bruxism umumnya tidak mengalami gejala, namun beberapa orang lain yang sudah cukup lama mengalami bruxism akan merasakan beberapa gejala seperti sakit kepala, sakit wajah, sakit leher hingga gigi menjadi rusak akibat gesekan.

Sakit leher terjadi karena adanya penegangan otot – otot saat bruxism sedang terjadi. Sedangkan sakit kepala atau wajah muncul akibat gejala potensial lain.

Gemeretak atau pergesekan antar gigi juga biasanya tidak terjadi setiap malam, ini bisa saja terjadi beberapa kali dalam seminggu atau sebulan. Dengan kata lain, frekuensi bruxism untuk setiap orang tidak konsisten.

Bruxism juga lebih sering terjadi pada awal siklus tidur, sehingga jarang terjadi pada saat Anda terlelap cukup dalam atau tidur nyenyak.

Penanganan

Ada beberapa pilihan cara untuk mengatasi bruxism, hal ini tergantung pada apa yang menjadi penyebab bruxism. Diantaranya seperti penggunaan pelindung mulut saat tidur, latihan relaksasi hingga terapi.

Penggunaan pelindung mulut bertujuan untuk meredam dan mengurangi bunyi gemeretak atau gesekkan antar gigi, ini juga dapat mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan gigi lebih lanjut.

Sedangkan terapi dapat dilakukan ketika stres yang menjadi penyebab bruxism. Umumnya terapi yang dilakukan yaitu terapi perilaku kognitif atau CBT.

Cobalah untuk menenangkan diri sebelum pergi ke tempat tidur, lakukan yoga atau teknik pernapasan dan mendengarkan musik yang menenangkan agar tidur malam Anda berkualitas dan nyenyak.

Sedangkan jika bruxism sudah memberikan efek negatif terhadap gigi seperti gigi tidak rata atau patah, dokter akan memberikan perawatan untuk membuat bentuk gigi Anda kembali menjadi normal, misalnya menggunakan penambalan, overlay atau mahkota gigi.

Komplikasi

Jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan, bruxism dapat menyebabkan nyeri otot, radang sendi pada sendi temporomandibular dan disfungsi sendi.

Sedangkan dampak buruk bagi gigi, yaitu bisa menyebabkan gigi menjadi rusak, seperti retak, menjadi tumpul, gigi sensitif hingga patah. Namun kerusakan gigi umumnya terjadi pada tingkat bruxism yang cukup parah.

Untuk itu jika Anda mengalami bruxism, pastikan segera melakukan pemeriksaan dengan dokter gigi. Nantinya dokter gigi Anda akan mencari tahu penyebab dan melakukan penanganan sesuai penyebabnya.

Sahabat Medisqu, penting bagi Anda untuk menjaga gaya hidup sehat guna mencegah bruxism yang lebih parah, seperti menjauhi rokok dan konsumsi alkohol. Pastikan Anda juga mengurangi konsumsi kafein baik dari teh, kopi atau minuman lain.

Selanjutnya selalu lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter gigi, jika gigi Anda bermasalah dokter akan langsung melakukan penanganan yang tepat.

 

Referensi:

https://www.sleepfoundation.org/articles/teeth-grinding

https://www.nhs.uk/conditions/teeth-grinding/treatment/

https://www.medicalnewstoday.com/articles/190180#prevention

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *