Ketahui 8 Masalah Kesehatan pada Wanita Hamil

Setiap wanita hamil tentu ingin kondisi kehamilannya selalu dalam keadaan sehat hingga persalinan tiba, namun beberapa wanita bisa saja mengalami beberapa masalah kesehatan saat masa kehamilan.

Masalah kehamilan yang bisa muncul bermacam – macam, itu juga dapat terjadi akibat masalah kesehatan yang sudah dialami ketika Anda belum hamil. Dengan begitu, ketika Anda mulai hamil, masalah kesehatan menjadi berkembang dan menimbulkan komplikasi pada kehamilan. Namun, beberapa kasus lainnya baru muncul ketika Anda hamil.

Bagi nda wanita hamil, sangat penting untuk mengetahui berbagai macam masalah kesehatan yang umum terjadi. Tentu dengan cukupnya informasi yang Anda dapatkan mengenai hal tersebut, Anda akan lebih waspada dalam menjaga kesehatan.

Berikut beberapa jenis masalah kesehatan saat hamil :

1. Preeklamsia

Preeklamsia atau toksemia terjadi ketika tekanan darah wanita hamil tinggi. Ini umumnya terjadi setelah kehamilan menginjak usia 20 minggu.

Ini juga bisa menyebabkan terjadinya pembekuan trombosit yang rendah dalam darah. Setidaknya ada sekitar 5% wanita yang mengalami preeklamsia saat hamil.

Meskipun dokter belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab preeklamsia, namun ada beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan masalah ini, seperti gangguan autoimun, masalah pembekuan darah, hingga memiliki riwayat darah tinggi sebelum hamil.

Untuk mengatasi masalah ini, umumnya dokter menyarankan ibu hamil melakukan persalinan. Namun jika umur janin masih terlalu muda, dokter akan merekomendasikan obat untuk menurunkan tekanan darah sambil terus dilakukan pemantauan secara ketat.

2. Keguguran

Keguguran terjadi ketika terhentinya kehamilan yang ditandai dengan keluarnya janin dari dalam rahim lewat vagina. Umumnya keguguran juga disertai dengan keluarnya darah dan jaringan lain.

Keguguran ini umumnya terjadi pada kehamilan trimester pertama atau sebelum janin berusia 20 minggu. Penyebab keguguran dapat terjadi karena beberapa hal, seperti adanya masalah pada plasenta, masalah kesehatan kronis, masalah genetik, masalah hormon, trauma dan beberapa pemicu lainnya.

3. Plasenta Previa

Plasenta merupakan kantung yang berfungsi untuk menyalurkan makanan dan oksigen pada janin, namun plasenta bisa menimbulkan masalah ketika ia menutupi sebagian atau seluruh serviks.

Akibatnya wanita hamil akan mengalami perdarahan yang disertai dengan kram sebelum atau saat melahirkan. Penyebab dari plasenta previa ini meliputi, posisi bayi sungsang atau melintang, pernah keguguran sebelumnya, sedang hamil anak kembar, merokok hingga hamil diatas usia 35 tahun.

4. Diabetes Gestasional

Pada saat hamil, seorang wanita bisa saja mengembangkan diabetes gestasional atau kadar gula darah yang tinggi. Umumnya diabetes ini berkembang antara minggu ke 24 hingga ke 28 kehamilan.

Ketika wanita hamil mengalami diabetes gestasional, maka ini bisa meningkatkan resiko diabetes tipe 2 di masa mendatang.

Sedangkan bagi bayi, ini juga akan meningkatkan resiko mereka terkena diabetes setelah dewasa serta dapat meningkatkan komplikasi kehamilan. Penyebab dari diabetes gestasional tidak diketahui secara pasti, namun beberapa kemungkinannya yaitu akibat perubahan hormon ketika hamil yang bisa menyebabkan tubuh resisten terhadap insulin.

5. Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur terjadi saat anak Anda lahir sebelum waktunya, yaitu dibawah usia 37 minggu. Pada usia tersebut, organ janin masih belum berkembang secara sempurna, seperti otak dan paru – paru.

Beberapa faktor pemicu kelahiran prematur seperti asupan nutrisi dan gizi yang buruk selama hamil, konsumsi obat tertentu, infeksi saluran kemih hingga akibat rahim yang abnormal.

6. Anemia

Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat, akibatnya tubuh wanita hamil menjadi lebih lemas dan kulit menjadi pucat. Anemia dapat diatasi dengan konsumsi makanan kaya zat besi atau dokter mungkin akan memberikan suplemen zat besi dan asam folat.

7. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik ini dapat terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada rahim. Ada kemungkinan sel telur justru menempel pada tuba falopi, leher rahim bahkan rongga perut.

Kehamilan ektopik membuat janin tidak dapat berkembang karena pada pada posisi yang tidak seharusnya.

Penyebab kehamilan ektopik ini seperti infeksi, kelainan genetik, hormonal dan beberapa kondisi medis yang mempengaruhi saluran tuba dan organ reproduksi.

8. Masalah Mental

Masalah kehamilan tidak hanya berkaitan degan fisik, namun wanita hamil juga rentan mengalami gangguan mental. Beberapa gejala masalah mental pada wanita hamil seperti, suasana hati yang sedih, tidak dapat berpikir dengan jernih, hilang minat untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan, merasa tidak berharga dan memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup.

Jika hal tersebut terjadi dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, tentu kesehatan tubuh dan janin tidak terjaga dengan baik. Ketika tubuh tidak terjaga dengan baik, ini akan menimbulkan masalah kesehatan fisik lain dan membuat proses persalinan menjadi lebih sulit.

Sahabat medisqu, untuk mencegah terjadinya masalah pada masa kehamilan, pastikan untuk selalu melakukan perawatan prenatal seperti USG dan konsultasi langsung dengan dokter kandungan.

Pastikan Anda juga cukup dalam memenuhi asupan nutrisi dan konsumsi makanan dan minuman sehat setiap hari.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *